MEDIA PUSTAKAWAN

jembatan untuk belajar dan meningkatkan kualitas perpustakaan

12 Maret 2008

Ronggo Warsito


Judul : Ramalan – Ramalan Edan Ronggo Warsito
Pengarang : Otto Sukatno Cr
Penerbit : Pustaka Pelajar
Deskripsi Fisik : xii, 169 hal.; 21 cm
No Klasifikasi : Ramalan

Krisis multi dimensi yang sudah berlangsung bertahun-tahun yang dihadapi bangsa Indonesia mungkin tidak akan terjadi apabila bangsa kita selau "eling lan waspada" yaitu selalu ingat kepada Tuhan dan waspada dalam setiap perilaku dan tindakan terhadap munculnya berbagai bentuk perubahan di masyarakat. Dan ini sudah di ingatkan oleh Bagus Burham, seorang pujangga besar bangsa kita beratus-ratus tahun yang lalu. Tapi siapa sebenarnya Bagus Burham ? mungkin hampir sebagian dari kita tidak mengenal Bagus Burham, kita lebih mengenal tokoh-tokoh dan karya-karya dari Barat. Maka buku karangan Otto Sukatno Cr dengan judul Ramalan-Ramalan Edan Ronggo Warsito mencoba memperkenalkan dan mendekatkan jarak historis generasi muda ini dengan karya-karya warisan leluhur kita.


Bagus Burham yang lebih terkenal dengan Raden Ngabehi Rangga Warsita yang lahir pada hari Senin legi jam 12 siang tanggal 10 dulkaidah tahun Be 1728 atau 15 Maret 1802 M di kampung Yasadipuran , Surakarta, adalah pemuda yang suka berjudi dan melakukan perbuatan tercela akan tetapi berkat kesabaran dan kecerdikan Kyai Imam Besari dalam menyentuh jiwanya akhirnya Ronggo warsito muda sadar dan mau belajar. Hal ini di jabarkan secara detail dalam Bab II sampai akhirnya Ronggo Warsito menjadi pujangga kenamaan.
Dalam buku ini juga membahas tentang Serat Jangka Ranggawarsita yang di bagi menjadi Serat jangka yang terselubung dan Serat Jangka Terang-terangan. Karya Ronggo Warsito menarik untuk dibaca dan dikaji karena mengandung ajaran moral ketuhanan, ajaran moral individual dan ajaran moral sosial sehingga masih relevan dengan situasi dan kondisi bangsa kita yang mengalami krisis multi dimensi.


Ronggo Warsito juga dengan tepat meramalkan datangnya hari Kemerdekaan bangsa kita dalam serat Jaka Lodhang Pupuh Megatruh bait 1 dan 2 tahun 1877 yang menyebutkan akan datangnya Zaman keemasan (kala suba) dan berakhirnya zaman Kesengsaraan (Kalabendu), secara mengagumkan Ronggo Warsito dengan menggunakan candra sengkala (hitungan bulan) dan Suraya Sengkala (hitungan matahari) memunculkan angka 1945 sebagai zaman keemasan. Dan yang paling fenomenal adalah ramalan di Serat Kalatidha yang meramalkan akan datangnya Zaman Edan dan bagaiamana manusia harus bersikap di Era dimana yang benar bisa menjadi salah dan yang salah bisa menjadi benar.


" Amenangi zaman edan, ewuh aya ing pambudi, melu edan nora tahan edan, yen tan melu anglakoni, mboya keduman melik, kaliren wekasipun, dilalah kersane Allah, begja begjane kang lali, luwih begja kang eling lawan waspada !
Jadi buku ini bisa menjadi renungan kita bersama agar selalu eling dan waspada sehingga kecarutmarutan kehidupan bangsa ini bisa sedikit demi sedikit menjadi baik

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda